This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday 12 October 2015

KB Suntik



Tingginya angka kelahiran merupakan masalah besar di Indonesia. Negara yang termasuk jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dalam satu tahun 3.159.826 jiwa, dalam satu hari 8.657 jiwa, dalam satu jam 361 jiwa, dan dalam satu menit 6 jiwa (Hartanto, 2003). Tahun 2006 berdasarkan BKKBN, di Indonesia masih dihasilkan sekitar 3-4 juta jiwa manusia baru per tahunnya.
Pembangunan kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai melalui pengendalian kualitas penduduk dan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan berkualitas dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan dengan cara pengembangan kualitas penduduk melalui penduduk keluarga kecil yang berkualitas.
            Keluarga Berencana (KB) merupakan program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda atau mencegah kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta untuk menghentikan atau mengakhiri kesuburan (Hartanto, 2004). Macam macam KB seperti intra uterine devices (IUD), implant, suntik, metode operatif untuk wanita (tubektomi), metode operatif untuk pria (vasektomi), dan pil. Banyak perempuan mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis KB. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode KB tersebut.
Alat kontrasepsi yang paling banyak diminati akseptor KB adalah KB suntik (BKKBN, 2004). KB suntik merupakan salah satu alat kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari. KB suntik juga sangat efektif, tidak mengganggu senggama atau hubungan suami istri, aman, reversibilitas tinggi. Terdapat dua jenis KB suntik yaitu KB suntik satu bulanan dan KB suntik 3 bulanan. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Besole pasangan usia subur lebih memilih KB suntik 3 bulanan karena dianggap lebih praktis dan aman.
Hasil penelitian di Bidan Praktek Swasta Ruvina, ibu atau usia subur lebih memilih KB suntik. Faktor faktor yang mempengaruhi antara lain faktor pengetahuan, faktor pendidikan, factor jumlah anak, dan faktor peran suami. Selain itu, pemakaian KB suntik sangat praktis jika dibanding kontrasepsi yang lain (Saifuddin, 1996). Selain itu juga terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan Ibu tentang KB Suntik dengan sikap dalam memilih KB di Desa Besole, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo dengan koefisien korelasi Kendall Tau sebesar 0,536 (Approx sig 0,000< 0,05 dan Z hitung 3,999  > Z table 1,96).
Perbandingan KB suntik dengan KB yang lainnya. IUD (Intra Uterine Device) pengguna sangat takut menggunakanya karena harus dimasukan pada lubang vagina dan penggunaan mengganggu hubungan suami istri. KB Pil pengguna takut lupa minum dan sering pusing. KB implant penggunaannya dimasukan di bawah kulit dan pengguna sangat takut.
            Kb suntik banyak dipilih oleh masyarakat, namun KB suntik juga memiliki efek samping yang besar terhadap pemakaiannya. Efek samping yang ditimbulkan antara lain terjadinya perubahan pola menstruasi, kenaikan berat badan, mual, hipertensi, sakit kepala, payudara terasa penuh, keputihan, dan kegagalan (DepKes RI, 2000). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang menunjukkan bahwa Puskesmas Tapen mempunyai prosentase tertinggi pengguna KB suntik yang mengalami efek samping di Kabupaten Jombang. Dari 425 orang tersebut yang mengalami efek samping spotting 146 orang (34,35%), Amenore 228 orang (53,64%), kenaikan/penurunan berat badan 48 orang (11,29%), pusing 3 orang (0,7%), dan mual/nyeri perut 2 orang (0,4%).