Tingginya
angka kelahiran merupakan masalah besar di Indonesia. Negara yang termasuk jumlah
penduduk terbesar keempat di dunia. Pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dalam
satu tahun 3.159.826 jiwa, dalam satu hari 8.657 jiwa, dalam satu jam 361 jiwa,
dan dalam satu menit 6 jiwa (Hartanto, 2003). Tahun 2006 berdasarkan BKKBN, di
Indonesia masih dihasilkan sekitar 3-4 juta jiwa manusia baru per tahunnya.
Pembangunan
kependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalam
mencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dicapai melalui pengendalian
kualitas penduduk dan Sumber Daya Manusia (SDM). Pembangunan berkualitas
dilaksanakan melalui pengendalian pertumbuhan penduduk, keluarga berencana, dan
dengan cara pengembangan kualitas penduduk melalui penduduk keluarga kecil yang
berkualitas.
Keluarga Berencana (KB) merupakan
program yang berfungsi bagi pasangan untuk menunda atau mencegah kehamilan,
menjarangkan kehamilan, serta untuk menghentikan atau mengakhiri kesuburan
(Hartanto, 2004). Macam macam KB seperti intra uterine devices (IUD), implant,
suntik, metode operatif untuk wanita (tubektomi), metode operatif untuk pria
(vasektomi), dan pil. Banyak perempuan mengalami kesulitan dalam menentukan
pilihan jenis KB. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia,
tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode
KB tersebut.
Alat
kontrasepsi yang paling banyak diminati akseptor KB adalah KB suntik (BKKBN,
2004). KB suntik merupakan salah satu alat kontrasepsi yang berdaya kerja panjang
(lama), yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari. KB suntik juga sangat
efektif, tidak mengganggu senggama atau hubungan suami istri, aman,
reversibilitas tinggi. Terdapat dua jenis KB suntik yaitu KB suntik satu
bulanan dan KB suntik 3 bulanan. Berdasarkan hasil penelitian di Desa Besole
pasangan usia subur lebih memilih KB suntik 3 bulanan karena dianggap lebih
praktis dan aman.
Hasil
penelitian di Bidan Praktek Swasta Ruvina, ibu atau usia subur lebih memilih KB
suntik. Faktor faktor yang mempengaruhi antara lain faktor pengetahuan, faktor
pendidikan, factor jumlah anak, dan faktor peran suami. Selain itu, pemakaian
KB suntik sangat praktis jika dibanding kontrasepsi yang lain (Saifuddin,
1996). Selain itu juga terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan
Ibu tentang KB Suntik dengan sikap dalam memilih KB di Desa Besole, Kecamatan
Bayan, Kabupaten Purworejo dengan koefisien korelasi Kendall Tau sebesar 0,536
(Approx sig 0,000< 0,05 dan Z hitung 3,999
> Z table 1,96).
Perbandingan
KB suntik dengan KB yang lainnya. IUD (Intra Uterine Device) pengguna sangat
takut menggunakanya karena harus dimasukan pada lubang vagina dan penggunaan mengganggu
hubungan suami istri. KB Pil pengguna takut lupa minum dan sering pusing. KB
implant penggunaannya dimasukan di bawah kulit dan pengguna sangat takut.
Kb suntik banyak dipilih oleh
masyarakat, namun KB suntik juga memiliki efek samping yang besar terhadap pemakaiannya.
Efek samping yang ditimbulkan antara lain terjadinya perubahan pola menstruasi,
kenaikan berat badan, mual, hipertensi, sakit kepala, payudara terasa penuh,
keputihan, dan kegagalan (DepKes RI, 2000). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Jombang menunjukkan bahwa Puskesmas Tapen mempunyai prosentase tertinggi pengguna
KB suntik yang mengalami efek samping di Kabupaten Jombang. Dari 425 orang
tersebut yang mengalami efek samping spotting 146 orang (34,35%), Amenore 228
orang (53,64%), kenaikan/penurunan berat badan 48 orang (11,29%), pusing 3
orang (0,7%), dan mual/nyeri perut 2 orang (0,4%).
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
ReplyDeleteHarrah's Cherokee Casino & Hotel - 제천 출장안마 Find the best 성남 출장안마 prices on 공주 출장마사지 Mapyro and other places to stay with free All 안산 출장마사지 Harrah's Cherokee Casino & Hotel parking lots, street parking, 강릉 출장마사지