Monday 16 November 2015

INJEKSI INTRACUTAN (SC) DAN INJEKSI INTRACUTAN (IC)


1.     INJEKSI INTRAKUTAN (IC)

A.     Jenis Tindakan
Memasukkan obat ke dalam jaringan kulit yang peka (lapisan kulit / dermis).

B.    Teori yang mendasari
Injeksi intracutan (IC) adalah pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat dibawah epidermis. Biasanya hanya sejumlah kecil larutan yang digunakan(contoh 0,1 ml).Metode pemberian ini sering kali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuberkulosis.Lokasi injeksi intracutan biasanya pada lengan bawah bagian dalam,dadaatas dan punggung dibawah skapula. Lengan kiri umumnya digunakan untuk penapisan TBC dan lengan kanan digunakan untuk semua pemeriksaan lain.
Injeksi intradermal diberikan ke dalam dermis, tepat di bawah epidermis. Lokasi yang umum digunakan adalah permukaan dalam lengan bawah dan punggung bagian atas, di bawah skapula. Peralatan yang digunakan untuk injeksi intradermal adalah siring tuberkulin yang dikalibrasi dalam puluhan dan ratusan ml dan jarum berukuran ¼ – ½ inci, 26 atau 27 gauge. Dosis yang diberikan secara intradermal kecil, biasanya kurang dari 0,5 ml. Sudut pemberian injeksi intradermal adalah 10 – 15 derajat.

C.    Indikasi
1.         Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes).
2.         Pasien yang akan melakukan vaksinasi.
3.         Menegakkan diagnosa penyakit.
4.         Sebelum memasukkan obat.

E.     Kontraindikasi
1.             Pasien yang mengalami infeksi pada kulit.
2.             Pasien dengan kulit terluka.
3.             Pasien yang sudah dilakukan skin tes misalnya pada tes tuberkulin atau tes terhadap reaksi alergi obat tertentu..
4.             Tempat dan penyuntikan harus tepat dan benar.

FD     Letak Pemberian Injeksi
1.         Di lengan atas yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah musculus deltoideus
2.         Di lengan bawah yaitu di bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau 2/3dari pergelangan tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah

E.    Persiapan alat
1.      Obat-obatan yang sesuai program pengobatan dokter
2.      Daftar obat pasien
3.      Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.
4.      Jarum sesuai kebutuhan, kikir ampul bila perlu.
5.      Perlak dan pengalas
6.      Bengkok
7.      Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya
8.      Handschoen



F.    Prosedur
1.      Memperkenalkan diri
2.      Persiapan alat
3.      Cek pasien
4.      Jelaskan prosedur
5.      Siapkan obat
6.      Jaga privasi dan atur posisi yang nyaman
7.      Cuci tangan dan pakai handscoon
8.      Longgarkan pakaian pada area yang akan disuntik
9.      Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler
10.  Pegang kapas alkohol dengan jari jari tengah pada tangan non dominan
11.  Buka tutup jarum
12.  Tempatkan ibu jari tangan non domian sekitar 2.5 cm dibawah area penusukan kemudian tarik kulit
13.  Pegang jarum yang menghadap ke atas dengan sudut 15 derajat dengan tangan dominan dan tusuk tepat dibawah kulit
14.  Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menhan batang spuit dan tangan dominan menarik pompa spuit
15.  Observasi adanya darah pada spuit
16.  Jika tidak ada, masukkan obat perlahan lahan sampai terbentuk jendelan
17.  Cabut jarum pelan pelan dengan kapas alkohol pada area penusukan
18.  Buat lingkaran dengan diameter 2,5 cm di sekitar jendelan. Suruh klien tidak menggosok area jendelan
19.  Kembalikan posisi klien
20.  Bereskan semua peralatan
21.  Buka handscoon
22.  Cuci tangan
23.  Lakukan dokumentasi pada catatan keperawatan






2.  INJEKSI SUBCUTAN (SC)
A.    Jenis Tindakan
Memasukkan obat ke dalam jaringan subcutan di bawah kulit (jaringan konektif atau lemak) di bawah dermis

B.     Teri yang Mendasari
Injeksi Subcutan (SC) adalah memberikan bat melalui injeksi di bawah kulit yang dilakukan pada lengan sebelah luar 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan daerah sekitar umbilicus (abdomen). Injeksi subcutan dilakukan dengan menempatkan ke dalam jaringan ikat longgar di bawah dermis. Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit.  Tempat terbaik untuk injeksi subkutan meliputi area vascular di sekitar bagian luar lengan atas, abdomen batas bawah kosta sampai krista iliaka, dan bagian anterior paha.

C.    Indikasi
1.         Dilakukan pada pasien yang tidak sadar
2.         Pasien yang tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral
3.         Pasien yang tidak alergi

D.    Kontraindikasi
1.      Obat yang merangsang
2.      Obat dalam dosis besar dan tidak larut dalam air atau minyak
3.      Kulit yang mengalami luka bakar
4.      Bengkak
5.      Inflamasi
6.      Mengalami kerusakan karena suntikan sebelumnya

E.     Letak Pemberian Injeksi
1.      Untuk daerah paha kita tentukan secara imajiner dengan meletakkan telapak tangan pada bagian teratas paha dan tarik garis imajiner di bawah telapak tangan, garis ini merupakan batas atas. Untuk batas bawah letakkan telapak tangan di atas lutut dan tarik garis imajiner di atas telapak tangan
2.      Untuk daerah lengan batas atas ditentukan dengan meletakkan telapak tangan di sendi bahu dan tarik garis imajiner di bawahnya, sedang batas bawah letakkan telapak tangan di siku dan tarik garis imajiner di atas telapak tangan.
               
3.      Untuk daerah perut tarik garis imajiner di bawah telapak tangan yang diletakkan di bawah arcus costae, daerah di bawah garis imajiner dapat dipakai sebagai daerah njeksi. Tetapi kita tidak boleh menggunakan daerah 1 inci di sekitar pusar.

F.     Persiapan Alat
1.      Spuit berukuran 1 ML, 100 U insulin
2.      Obat yang sesuai (insulin, growth hormon, epiniprin)
3.      Jarum dengan ukuran 23-25 (dewasa)
4.      Jarum dengan ukuran  25-27 (bayi) dengan panjang antara 5/8 sampai ¾ inchi
5.      Alkohol
6.      Bengkok
7.      Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya
8.      Handscoon

G.    Prosedur
1.      Memperkenalkan diri
2.      Persiapan alat
3.      Cek pasien
4.      Jelaskan prosedur
5.      Siapkan obat
6.      Jaga privasi dan atur posisi yang nyaman
7.      Cuci tangan dan pakai handscoon
8.      Longgarkan pakaian pada area yang akan disuntik
9.      Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler
10.  Pegang kapas alkohol dengan jari jari tengah pada tangan non dominan
11.  Buka tutup jarum
12.  Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non dominan99
13.  Pegang jarum yang menghadap ke atas pada posisi 45 derajat (digunakan pada anak anak dan orang dengan lapisan lemak tipis) dan 90 derajat (untuk orang dewasa) dengan tangan dominan dan tusuk pada jaringan subkutan
14.  Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan batang spuit dan tangan dominan menarik pemompa spuit
15.  Observasi adanya darah pada spuit
16.  Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan lahan
17.  Cabut jarum pelan pelan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
18.  Kembalikan posisi pasien
19.  Bereskan semua peralatan
20.  Buka handscoon
21.  Cuci tangan
22.  Lakukan dokumentasi pada catatan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Rofii, M. Keterampilan dasar dalam keperawatan. Hasani: Semarang.
Keen MF (1986) Comparison of subcutan injection techniques to reduce site discomfort and lesions. Nursing Research. 35, 4, 207-210.

0 comments:

Post a Comment