1.
INJEKSI INTRAKUTAN (IC)
A. Jenis Tindakan
Memasukkan
obat ke dalam jaringan kulit yang peka (lapisan kulit / dermis).
B. Teori yang mendasari
Injeksi intracutan (IC) adalah
pemberian obat kedalam lapisan dermal kulit tepat dibawah epidermis. Biasanya
hanya sejumlah kecil larutan yang digunakan(contoh 0,1 ml).Metode pemberian ini
sering kali digunakan untuk uji alergi dan penapisan tuberkulosis.Lokasi
injeksi intracutan biasanya pada lengan bawah bagian dalam,dadaatas
dan punggung dibawah skapula. Lengan kiri umumnya digunakan untuk penapisan TBC
dan lengan kanan digunakan untuk semua pemeriksaan lain.
Injeksi intradermal diberikan ke dalam
dermis, tepat di bawah epidermis. Lokasi yang umum digunakan adalah permukaan
dalam lengan bawah dan punggung bagian atas, di bawah skapula. Peralatan yang
digunakan untuk injeksi intradermal adalah siring tuberkulin yang dikalibrasi
dalam puluhan dan ratusan ml dan jarum berukuran ¼ – ½ inci, 26 atau 27 gauge.
Dosis yang diberikan secara intradermal kecil, biasanya kurang dari 0,5 ml.
Sudut pemberian injeksi intradermal adalah 10 – 15 derajat.
C. Indikasi
1.
Pasien yang membutuhkan
tes alergi (mantoux tes).
2.
Pasien yang akan
melakukan vaksinasi.
3.
Menegakkan diagnosa
penyakit.
4.
Sebelum memasukkan
obat.
E. Kontraindikasi
1.
Pasien yang mengalami
infeksi pada kulit.
2.
Pasien dengan kulit
terluka.
3.
Pasien yang sudah
dilakukan skin tes misalnya pada
tes tuberkulin atau tes terhadap reaksi alergi obat tertentu..
4.
Tempat dan penyuntikan harus tepat dan benar.
FD
Letak Pemberian Injeksi
1.
Di lengan atas
yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah musculus deltoideus
2.
Di lengan bawah yaitu
di bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau 2/3dari pergelangan
tangan pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah
E.
Persiapan alat
1. Obat-obatan yang
sesuai program pengobatan dokter
2. Daftar obat pasien
3. Spuit 1 cc atau
0,5 cc disposible.
4. Jarum sesuai
kebutuhan, kikir ampul bila perlu.
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
7. Kapas alkohol atau kapas
yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam tempatnya
8. Handschoen
F. Prosedur
1. Memperkenalkan diri
2. Persiapan alat
3. Cek pasien
4. Jelaskan prosedur
5. Siapkan obat
6. Jaga privasi dan atur posisi
yang nyaman
7. Cuci tangan dan pakai
handscoon
8. Longgarkan pakaian pada area
yang akan disuntik
9. Bersihkan area penusukan
dengan kapas alkohol dengan gerakan sirkuler
10. Pegang kapas alkohol dengan
jari jari tengah pada tangan non dominan
11. Buka tutup jarum
12. Tempatkan ibu jari tangan non
domian sekitar 2.5 cm dibawah area penusukan kemudian tarik kulit
13. Pegang jarum yang menghadap ke
atas dengan sudut 15 derajat dengan tangan dominan dan tusuk tepat dibawah
kulit
14. Lakukan aspirasi dengan tangan
non dominan menhan batang spuit dan tangan dominan menarik pompa spuit
15. Observasi adanya darah pada
spuit
16. Jika tidak ada, masukkan obat
perlahan lahan sampai terbentuk jendelan
17. Cabut jarum pelan pelan dengan
kapas alkohol pada area penusukan
18. Buat lingkaran dengan diameter
2,5 cm di sekitar jendelan. Suruh klien tidak menggosok area jendelan
19. Kembalikan posisi klien
20. Bereskan semua peralatan
21. Buka handscoon
22. Cuci tangan
23. Lakukan dokumentasi pada
catatan keperawatan
2. INJEKSI SUBCUTAN
(SC)
A.
Jenis Tindakan
Memasukkan obat ke dalam jaringan subcutan di bawah
kulit (jaringan konektif atau lemak) di bawah dermis
B.
Teri yang Mendasari
Injeksi Subcutan
(SC) adalah memberikan bat melalui injeksi di bawah kulit yang dilakukan pada
lengan sebelah luar 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada dan
daerah sekitar umbilicus (abdomen). Injeksi subcutan dilakukan dengan
menempatkan ke dalam jaringan ikat longgar di bawah dermis. Injeksi subkutan dilakukan dengan
menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit. Tempat terbaik untuk injeksi subkutan meliputi
area vascular di sekitar bagian luar lengan atas, abdomen batas bawah kosta
sampai krista iliaka, dan bagian anterior paha.
C.
Indikasi
1.
Dilakukan pada
pasien yang tidak sadar
2.
Pasien yang
tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara
oral
3.
Pasien yang
tidak alergi
D.
Kontraindikasi
1. Obat yang merangsang
2. Obat dalam dosis besar dan tidak larut dalam air atau
minyak
3. Kulit yang mengalami luka bakar
4. Bengkak
5. Inflamasi
6. Mengalami kerusakan karena suntikan sebelumnya
E.
Letak Pemberian Injeksi
1. Untuk
daerah paha kita tentukan secara imajiner dengan meletakkan telapak tangan pada
bagian teratas paha dan tarik garis imajiner di bawah telapak tangan, garis ini
merupakan batas atas. Untuk batas bawah letakkan telapak tangan di atas lutut
dan tarik garis imajiner di atas telapak tangan
2. Untuk daerah lengan batas atas ditentukan dengan
meletakkan telapak tangan di sendi bahu dan tarik garis imajiner di bawahnya,
sedang batas bawah letakkan telapak tangan di siku dan tarik garis imajiner di
atas telapak tangan.
3. Untuk daerah perut tarik garis imajiner di bawah
telapak tangan yang diletakkan di bawah arcus costae, daerah di bawah garis
imajiner dapat dipakai sebagai daerah njeksi. Tetapi kita tidak boleh
menggunakan daerah 1 inci di sekitar pusar.
F.
Persiapan Alat
1. Spuit berukuran 1 ML, 100 U insulin
2. Obat yang sesuai (insulin, growth hormon, epiniprin)
3. Jarum dengan ukuran 23-25 (dewasa)
4. Jarum dengan ukuran
25-27 (bayi) dengan panjang antara 5/8 sampai ¾ inchi
5. Alkohol
6. Bengkok
7. Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9%
dalam tempatnya
8. Handscoon
G.
Prosedur
1. Memperkenalkan diri
2. Persiapan alat
3. Cek pasien
4. Jelaskan prosedur
5. Siapkan obat
6. Jaga privasi dan atur posisi yang nyaman
7. Cuci tangan dan pakai handscoon
8. Longgarkan pakaian pada area yang akan disuntik
9. Bersihkan area penusukan dengan kapas alkohol dengan
gerakan sirkuler
10. Pegang kapas alkohol dengan jari jari tengah pada
tangan non dominan
11. Buka tutup jarum
12. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan
jari tangan non dominan99
13. Pegang jarum yang menghadap ke atas pada posisi 45
derajat (digunakan pada anak anak dan orang dengan lapisan lemak tipis) dan 90
derajat (untuk orang dewasa) dengan tangan dominan dan tusuk pada jaringan
subkutan
14. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan
batang spuit dan tangan dominan menarik pemompa spuit
15. Observasi adanya darah pada spuit
16. Jika tidak ada darah, masukkan obat perlahan lahan
17. Cabut jarum pelan pelan, sambil melakukan penekanan
dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
18. Kembalikan posisi pasien
19. Bereskan semua peralatan
20. Buka handscoon
21. Cuci tangan
22. Lakukan dokumentasi pada catatan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Rofii, M. Keterampilan dasar
dalam keperawatan. Hasani: Semarang.
Keen MF (1986) Comparison of subcutan injection
techniques to reduce site discomfort and lesions. Nursing Research. 35,
4, 207-210.
0 comments:
Post a Comment